BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
     Keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan akan sangat tergantung kepada manajemen komponen-komponen pendukung pelaksanaan kegiatan seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan, tenaga pelaksana, dan  sarana dan prasarana. Komponen tersebut merupakan  satu kesatuan dalam upaya  pencapai tujuan lembaga pendidikan, artinya bahwa satu komponen tidak penting dari komponen lainya.
Komponen peserta didik keberadaanya sangat dibutuhkan, terlebih bahwa pelaksana kegiatan  pendidikan disekolah, perserta didik merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh karena itu kehadiran peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, sehingga  peserta didik itu dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.[1]
Kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan dirinya tentu saja beragam dalam hal perioritas , seperti disatu sisi para peserta didik ingin sukses dalam hal prestasi akademik, disisi lain juga ingin suskes dalam hal sosialisasi dengan teman sebayanya bahkan ada yang peserta didik ingin sukses dalam segala hal, pilihan yang tepat atas keberagaman keinginan tersebut tidak jarang menimbulkan masalah bagi para peserta didk, oleh karena itu diperlukan layanan bagi peserta didik yang di kelola dengan baik  tersebut, mulai dari peserta didik tersebut mendafatarakan diri ke sekolah sampai peserta didik tersebut menyelesaikan studi sekolah tersebut.[2]
1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini ialah sebagai berikut:
a.         Pengertian Manajemen Peserta Didik ?
b.         Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik ?
c.         Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik?
d.        Ciri – Ciri Peserta Didik ?
e.         Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik ?
1.3  Tujuan Masalah
Dengan adanya rumusan masalah diatas,maka tujuan masalahnya ialah:
a.         Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Peserta Didik ?
b.         Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik ?
c.         Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik?
f.          Untuk Mengetahui Ciri – Ciri Peserta Didik ?
g.         Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik ?

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Manajemen Peserta Didik
          Pengertian peserta didik merupakan pengabungan dari kata manajemen dan peserta didik manajemen  sendiri di artikan bermacam-mavam, secara etimologis kata manajemen  merupakan terjemahan dari management (Bahasa Inggris) kata ini berasal dari Bahasa Latin, Perancis dan Italia yaitu manus, mano manage/menege dan meneggire berarti melatih kuda agar dapat melangkah dan menari seperti yang di kehendaki pelatihnya.
            Harold Koontz dan Cyril O’donel mendifinisikan manajemen sebagai usaha mencapai suatu tujuan tertentu  melalui kegaiatan orang lain, dengan demikian manager mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.[3]
Dari  pendapat di atas jelaslah  bahwa manajemen adalah suatu proses yang di lakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanan, pemikiran, pengarahan dan pengaturan serta mempergunakan mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien.
Pengertian peserta didik  sendiri menurut ketentuan umum undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalaui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Perserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan.[4]
Manajemen peserta didik atau pupil personal administrasion adalah layanan yang memusatkan  perhatian pada pengawassan dan layanan yang ada dikelas dan diluar kelas, manajemen peserta didik dapat diartikan  sebagai usaha  pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah, dengan demikian manajemen peserta didik itu bukan dalambentuk kegiatan-kegaiatan pencatatan peserta didik itu bukanlah dalam bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara operasional dapat diperguanakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.
2.2 Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik
          Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan peserta didik agar kegiatan peserta didik menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan, lebih lanjutproses pembelajaran di lembaga tersebut dapat berjalan lancer, tertib dan teratur sehingga dapat memberikn kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.[5]
            Menurut Akhmad Sudrajat (2010) tujuan umum manajemen peserta didik adalah
            Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungin, baik yang berkenaan dengan segi-segi potensi peserta didik laintya agar tujuan dan fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaanya.[6]
1.      Dalam mengembangkan program manajemen keperserta  didikan penyelenggara harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2.      Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah, oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
3.      Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
4.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta yang mempunyai keragaman latar belakang dan punya banyak perbedaan.
5.      Kegiatan menajemen peserta didik haruslah mendorong dan mengacu keamanan dan sebagai upaya pengatur terhadap bimbingan perseta didik.
6.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan mengacu kemandirian peserta didik.
7.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik, baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
Menurut Akhmat Sudrajat ( 2010), tujuan umum manajemen peserta didik adalah  mengarut kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut  menunjang proses belajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancer, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan konstribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan  pendidikan secara keseluruhan. Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai berikut :
1.      Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik
2.      Menyalurkan dam mengembangkan kemampuan umum, bakat, dan minat peserta didik
3.      Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
Menurut akhmad sudjarat (2010) , fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhanya dan segi potensi peerta didik lainya.

Fungsi manajemen peserta didik secara khusus di rumuskan sebagai berikut :
1.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualistas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi individualisnya tanpa banyak terhambat.
2.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi social peserta didik adalah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua dan keluarganya dengan lingkungan social sekolahnya dan lingkungan social masyarakatnya.
3.      Fungsi yang berkenan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik aialah agar peserta didik tersalur hobi kesenangan dan minatnya.
4.      Fungsi yang berkanaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik ialah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya.
2.3 Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
          Semua kegiatan di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu peserta didik mengembangkan diri, upaya itu akan optimal jika peserta didik itu secara sendiri berupaya aktif mengembangkan diri sesuai dengan program-program yang di lakukan sekolah.[7]
Dengan demikian manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas.Ruang lingkup manajemen peserta didik :
A.  Analisis Kebutuhan Peserta Didik
1.      Merencanakan jumlah peserta didik yang akan di terima
a.       Daya tampung kelas atau jumlah kelas yang tersedia
b.      Rasio murid dan guru artinya rasio murid dan guru adalah perbandingan antara banyaknya peserta didik dengan guru.
2.      Menyusun  program kegiatan kesiswaan
a.       Visi dan misi lembaga pendidikan yang bersangkutan
b.      Minat dan bakat peserta didik
c.       Sarana dan prasarana yang ada.
d.      Anggaran yang tersedia
e.       Tenaga kependidikan yang tersedia.
B.     Rekruitmen Peserta Didik
Rekruitmen peserta didik di sebuah  lembaga pada hakekatnya  adalah merupakan proses pencarian menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan yang bersangkutan.Langkah rekruitmen adalah :
1.      Pembentukan panitia penerimaan siswa baru
2.      Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru yang di lakukan secara terbuka.
C.    Seleksi Peserta Didik
Seleksi pesrta didik adalah kegiatan pemilihan calon pesera didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan tersebut.Adapun cara seleksi peserta didik adalah
1.      Melalui tes atau ujian, adapun tes ini meliputi psikotes, tes jasmani, tes kesehatan, tes akademik, atau tes keterampilan.
2.      Melalui penelusuran bakat kemampuan, penelusuran ini biasanya didadarkan pada prestasi yang di raiholeh calon peserta didik dalam  bidang olah raga atau kesenian.
3.      Berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN.
D.    Orientasi
Oreantasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan tempat peserta didik itu menempuh pendidikan.Tujuan di adakan kegiatan orentasi bagi peserta didik antara lain :
1.      Agar peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah
2.      Agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan sekolah
3.      Agar peserta didik siap menghadapi lingkungan yang baru baik secara fisik, mental, dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran.
E.     Penempatan Peserta Didik
Sebelum peserta didik yang telah di terima pada sebuah lembaga pendidikan mengikuti proses pembelajaran terlebih dahulu perlu ditempatkan dan di kelompokan dalam kelompok belajarnya
Menurut Hendyat Soetopo, dasar-dasar pengelompokan peserta didik di bagi menjadi :
1.      Frienship Grouping
Pengelompokan peserta didik di dasarkan pada kesukaan di dalam menilih teman antar peserta didik itu sendiri.
2.      Achievenment Grouping
Pengelompokan peserta didik didasarkan pada prestasi yang di capai oleh siswa
3.      Aptitudo Grouping
Pengelompokan peserta didik di dasarkan atas kemampuan dan bakat yang sesuai dengan apa yang di miliki peserta didik itu sendiri.
4.      Attention or interest grouping
Pengelompokan peserta didik di dasarkan atas perhatian atau minat yang di dasari kesenangan peserta didik iti sendiri.

2.4 Ciri - Ciri Peserta Didik
Dengan di akuinya keberadaan  seorang peserta didik dalam kontek kehadiran dan keindividuanya, maka tugas dari seorang pendidik adalah memberikan bantuan, arahan dan bimbingan kepada peserta didik menuju kesempurnaan atau kedewasaan sesuai dengan  peserta didik dalam kontek ini seorang pendidik harus mengetahui ciri-ciri dari peserta didik tersebu.[8]
 Ciri Peserta Didik Adalah.
1.      Kelemahan dan ketidak berdayaannya
2.      Berkemauan keras untuk berkembang
3.      Ingin menjadi diri sendiri
Samsul Nizar mendiskripsikan enam kreteria peserta didik.
1.      Peserta didik bukanlah miniature orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.
2.      Peserta didik memiliki prioritas perkembangan dan pertumbuhan.
3.      Peserta didik adlaah mahluk allah yang memiliki perbedaan individu baik di sebabkan oleh factor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.
4.      Peserta didik merupakan dua unsur utama jasmani dan rohani, unsur jasmani memiliki datya fisik dan unsur raohani memiliki daya akal hati nurani dan nafsu
5.      Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis.

2.5 Prinsip – Prinsip Manajemen Peserta Didik
Prinsip adalah suatu yang harus dipedomani dalam melaksanakan tugas, jika satu tersebut sudah tidak dipedomani lagi maka akan tingal sebagai prinsip. Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa dalam rangka mendidik peserta didik, adapun prinsip manajemen peserta didik adalah sebagai beikut :
1.      Manajemen peserta didik di pandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah, oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen secara keseluruhan.
2.      Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik.
3.      Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunya aneka ragam latar belakang dan upaya banyak perbedaan.
4.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah di pandang sebagai upaya pengaturan terhadap bimbingan peserta didik.
5.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik.
6.      Apa yang di berikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
Banyak sumber daya manajemen yang terlibat dalam organisasi atau lembaga termasuk lembaga pendidikan antara lain manusia, sarana dan prasarana, biaya, teknologi, dan informasi, namun demikian sumber daya yang paling penting dalam pendidikan adalah sumber daya manusia.[9]
  
BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
          Pengertian peserta didik merupakan pengabungan dari kata manajemen dan peserta didik manajemen  sendiri di artikan bermacam-mavam, secara etimologis kata manajemen  merupakan terjemahan dari management (Bahasa Inggris) kata iniberasal dari bahasa latin, Perancis dan Italia yaitu manus, mano manage/menege dan meneggire berarti melatih kuda agar dapat melangkah dan menari seperti yang di kehendaki pelatihnya.
Ciri-ciri dai peserta didik tersebut, ciri peserta didik adalah. Kelemahan dan ketidak berdayaannya, Berkemauan keras untuk berkembang, Ingin menjadi diri sendiri
Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan peserta didik agar kegiatan peserta didik menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan, lebih lanjutproses pembelajaran di lembaga tersebut dapat berjalan lancer, tertib dan teratur sehingga dapat memberikn kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Dengan demikian manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas
  
1.2   Saran
Dengan ucapan syukur alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga apa yang kami uraikan dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Kritik dan saran yang konstrutif sangat kami harapkan untuk perbaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Ahmad.2004.Supervisi Rencana Program Pembelajaran.Jakarta:Rian Putra.
Burhanudin,.1994.Supervisi Pembelajaran, Jakarta :Bumi Aksara
Gunawan,Ary.1996.Administrasi Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta.
Hasan, A.dkk.2002.Pedoman Pengawasan.Jakarta:Mekar Jaya.
Purwanto M.Ngalim. 2000. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suhardan, Dadang. 2006. Supervisi Bantuan Profesional Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Bandung : Mutiara Ilmu.
Wiyanto, Lip. 2001 . Kepemimpinan. Yogyakarta : UII-Press


[1] Kompri, M.Pd.I , Standarisasi Kopetensi Kepala Sekolah,Jakarta.Kencana.2017 hal.203
[2] Prof.Dr.H.Dadang Suherman , Manajemen Pendidikan,Bandung.Alfabeta.2017 hal.203
[3] Prof.Dr.H.Dadang Suherman , Manajemen Pendidikan,Bandung.Alfabeta.2017 hal.204
[4] Kompri, M.Pd.I , Standarisasi Kopetensi Kepala Sekolah,Jakarta.Kencana.2017 hal.205
[5] Prof.Dr.H.Dadang Suherman , Manajemen Pendidikan,Bandung.Alfabeta.2017.hal.206
[6] Kompri, M.Pd.I , Standarisasi Kopetensi Kepala Sekolah,Jakarta.Kencana.2017 hal207
[7] Kompri, M.Pd.I , Standarisasi Kopetensi Kepala Sekolah,Jakarta.Kencana.2017
[8] Kompri, M.Pd.I , Standarisasi Kopetensi Kepala Sekolah,Jakarta.Kencana.2017 hal.190
[9] Marwan dan group.1989.Manajemen Lanjutan. Jakarta:Karunika Jakarta, Universitas Terbuka.